My Post

Kamis, 19 April 2012

AS Hentikan Bantuan Pangan ke Korut

Presiden AS Barrack Obama Awasi Wilayah Korea Utara
Pemerintah AS berencana hentikan pengiriman ribuan ton bantuan pangan ke Korea Utara setelah peluncuran sebuah roket jarak jauh negara Asia itu. Sebelumnya, 240 ribu ton bantuan pangan itu dijanjikan AS kepada Korut sebagai bagian dari perjanjian penghentikan uji coba nuklir dan rudal pada Februari 2012 lalu.

Selama ini, pemerintah Presiden Barack Obama berusaha mencegah, agar Korea Utara tak melakukan peluncuran roket atau rudalnya. Namun tes roket itu tetap saja dilakukan pemimpin Korut, Kim Jong Un setelah kematian ayahnya Kim Jong Il pada Desember 2011.

Menurut pihak Korut, roket yang membawa satelit itu gagal memasuki orbit yang telah ditetapkan dan tidak ada ancaman bahaya dari rudal tersebut. Sedangkan militer AS yang melacak roket itu menyatakan bahwa tahap pertama dari roket jatuh di Laut Kuning 165 kilometer dari barat Seoul, Korea Selatan.

Pihak Barat juga menyebutkan, peluncuran roket ini adalah langkah propaganda, dan kegagalannya memiliki konsekuensi internal bagi pemerintahan Korut. Sementara itu, bantuan makanan yang dijanjikan kepada Korut bergantung pada AS, tapi provokasi peluncuran roket itu membuat semuanya tidak mungking bisa terealisir.

Di sisi lain, para Menteri Luar Negeri dari kelompok negara-negara G8 mengecam tindakan Korut. Mereka juga mendesak pemerintah Korut untuk menahan diri di masa depan guna menggunakan teknologi rudal balistik dan tindakan lain yang mungkin meningkatkan ketegangan regional. Anggota G-8 mencakup Rusia, Italia, Inggris, Perancis, Kanada, Jepang, Jerman dan AS.

Sebelumya disebutkan pihak Korut, peluncuran roket itu untuk menandai peringatan 100 tahun kelahiran Kim Il Sung, pendiri negara komunis tersebut. Hari ulang tahun Kim jatuh pada 15 April, yang dikenal sebagai "Hari Matahari", dan  merupakan hari libur utama dalam kalender Korut.

Pyongyang mengatakan, operasi peluncuran itu untuk tujuan damai, tetapi Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan melihat peluncuran itu sebagai kedok bagi uji coba rudal balistik jarak jauh.

Akibatnya, Jepang telah menempatkan perisai rudal guna melindungi Tokyo dan mengirim tiga kapal perusak Aegis yang membawa rudal pencegat. Tak hanya itu, Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda telah memberi lampu hijau untuk menembak jatuh roket Korut jika mengancam wilayah Jepang.
sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More